Tugas 9 Ilmu Budaya Dasar
Nama : Ahmad Zakaria
NPM : 57415571
Kelas : 1IA26
Manusia dan Harapan
Harapan
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa
depan seseorang.
Persamaan Harapan dan Cita-cita
Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan
mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada
umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat
persamaam yaitu :
• keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
• pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang
menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Contoh Harapan
Setiap Manusia Mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan
meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan pesan
kepada ahli warisnya. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung
pada usaha orang yang mempunyai harapan, Misalnya Rafiq mengharapkan
nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak
pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana
rafiq memperoleh nial A. Luluspun mungkin tidak.
Penyebab Manusia Mempunyai Harapan
Menurut
Kodratnya manusia itu adalah makhluk Soial. Setiap lahir ke dunia
langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu
keluarga atau anggota masyarakatlainnya. Ada dua hal yang mendorong
orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan Kodrat, dan
dorongan kebutuhan hidup
Dorongan Kodrat
Kodrat
ialah sifat, keadaan, atau pembawaan ilmiah yang sudah terjelma dalam
diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh tuhan, Misalnya
menangis, bergembira, berfikir, berjalan, berkata, dan lain lain.
Dorongan Kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan,
misalnya menangis, tertawa, ,bergermbira, dan sebagainya. Dan dengan
kodrat inilah manusia memiliki harapan.
Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah
kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacm macam kebutuhan hidup,
kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat di bedakan atas :
kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Menurut
Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
- Kelangsungan hidup (survival)
- Keamanan (safely)
- Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
- Diakui lingkungan (status)
- Pewujudan cita-cita (self actualization)
Kelangsungan hidup (survival)
Untuk
melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan
(tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak
bayi lahir. Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis, ia telah
mengharapkan diberi makan/minum. Kebutuhan makan dan minum ini terus
berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia.
Keamanan
Setiap
orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir, ia telah
membutuhkan keamanan. Begitu lahir dengan suara tangis, itu pertanda
minta perlindungan, setelah agak besar, setiap anak menangis dia akan
diam setelah di peluk ibunya setelah bertambah besar ia dilindungi.
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang Nampak
secaara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.
Hak dan Kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap
orang mempunyai hak dan kewajiban Dengan pertumbuhan manusia maka
akan tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak
jarang anak anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibunya “Ibu ini
kok menganggap reny masih kecil saja, semua di atur!” itu suatu
pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan
kewajibannya.
Status
Setiap
manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup,
dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang berbuny “aku ini anak
siapa, mengapa aku ini dilahirkan”. Dari bagian lirik itu kita
dapat mengambil kesimpulan. Bahwa setiap manusia yang lahir di bumi
imi tentu akan bertanya tentang statusnya, status keberadaannya,
status keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam Negara.
Perwujudan Cita Cita
Selanjutnya
manusia berharap di akui keberadaanya sesuai dengan keahliannya atau
kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan
bakat atau kepandaiaannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.
Doa
Pengertian Doa
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a"
artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti
"Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau
tercegah dari sesuatu yang memudharatkan. Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa
bermakna sebagai berikut:
- Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat demikian make, kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (Yunus: 106).
- Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
- Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke belakang. (ar- Rum: 52)
- Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).
- Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49).
Macam – macam Doa
Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata: "Setiap
perintah di dalam al Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah,
meliputi do'a masalah (permintaan) dan do'a ibadah." Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut
adalah:
Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk
diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang
sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi tiga:
- Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
- Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
- Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan
yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena
pada hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan
sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan
dijauhkan dari azab-Nya.
Kepercayaan
Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui
atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
3 Teori Kebenaran
• Teori Kebenaran Korespondensi
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang
berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika
berkorespondensi terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau
objek yang dituju pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan
dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh
suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar apabila
terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan apa adanya. Teori ini
sering diasosiasikan dengan teori-teori empiris pengetahuan.
• Teori Kebenaran Koherensi
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran yang
didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan
disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari
pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis.
Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan
yang lain. Seperti sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang
saling berhubungan dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.
Kebenaran tidak hanya terbentuk oleh hubungan antara
fakta atau realitas saja, tetapi juga hubungan antara
pernyataan-pernyataan itu sendiri. Dengan kata lain, suatu pernyataan
adalah benar apabila konsisten dengan pernyataan-pernyataan yang
terlebih dahulu kita terima dan kita ketahui kebenarannya.
• Teori Kebenaran Pragmatis
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang berpandangan
bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah,
personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori
tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi
manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
Menurut teori ini proposisi dikatakan benar sepanjang
proposisi itu berlaku atau memuaskan. Apa yang diartikan dengan benar
adalah yang berguna (useful) dan yang diartikan salah adalah yang
tidak berguna (useless). Bagi para pragmatis, batu ujian kebenaran
adalah kegunaan (utility), dapat dikerjakan (workability) dan akibat
atau pengaruhnya yang memuaskan (satisfactory consequences). Teori
ini tidak mengakui adanya kebenaran yang tetap atau mutlak.
Kepercayaan dan usaha untuk meningkatkannya
Macam-macam Kepercayaan
Dasar kepercayaan. Sumber kebenaran adalah manusia.
Kepercayaan itu dapat di bedakan atas.
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Keprcayaan pada diri sendiri itu di tanamkan setiap
pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya
pada tuhan yang maha esa. Percaya diri sendiri, menganggap dirinya
tidak salah. Dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang di
serahkan atau dipercayakan kepadanya
2. Kepercayaan Kepada Orang lain
Percaya keada orang lain itu dapat berupa percaya kepada
saudara, orang tua, guru, atau siap saja. Keprcayaan Kepada orang
lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya. Perbuatan yang
sesuai dengan kata hati atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang
berbunyi orang itu di percaya karena ucapannya.
3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Negara itu berasal dari tuhan, tuhan langsung memerintah
dan memimpin bangsa manusIa, atau setidak tidaknya tuhanlah pemilik
kedaulatan sejati, karena semuanya adalah ciptaan tuhan. Pandangan
demokratis mengatakan bahwa kedaulatn adalah dari rakyat..
4. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada tuhan yang maha itu amat penting,
karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi
diciptakan oleh tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan
akan kebenaran, kepercayaan itu amat penting . karena merupakan tali
kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan tuhannya.
Bagaimana tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak
mempunyai kepercayaan kepada tuhannya. Berbagai usaha dilakukan
manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada tuhannya usaha itu
bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan.
Usaha manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya
Usaha itu
antara lain:
- Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
- Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
- Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
- Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
- Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
Komentar
Posting Komentar