Tugas 7 Ilmu Budaya Dasar
Nama : Ahmad Zakaria
NPM : 57415571
Kelas : 1IA26
Manusia dan Tanggung Jawab
Tanggung Jawab
Pengertian Tanggung Jawab
Menanggung
segala sesuatu sebagai kesadaran dan kewajibannya akan tingkahlaku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja karena adanya kesadaran
atas segala perbuatan dan akibatnya atas kepentingan pihak lain. tanggung jawab
timbul karena manusia hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam yang
mengharuskan untuk tidak berbuat semaunya agar terciptanya suatu
keselarasan,keseimbangan, keserasian antara manusia dengan tuhan, manusia
dengan manusia dan manusia dengan alam.
Makna Tanggung Jawab
Makna
dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Arti
tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap
orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi
tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan
ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung
jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah
untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.
Macam-Macam Tanggung Jawab
Ada beberapa
jenis tanggung jawab, yaitu :
· Tanggung
Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang
untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai
manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai
dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral,
tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat
sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri.
Contoh:
Rudi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-seentar ia melihat
jalan, tetap juga ia lengah, dan terperosok ke sebuah lobang. Kakinya terkilir.
Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu. Ia harus beristirahat di rumah
beberapa hari. Konsekwensi tinggal dirumah beberapa hari merupakan
tanggung jawab sendiri akan kelengahannya.
· Tanggung
Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut
nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan,
keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
Contoh :
Seorang ibu telah dikaruniai tiga anak, kemudian oleh sesuatu sebab
suaminya meninggal dunia, karena ia tidak mempunyai pekerjaan / tidak bekerja
pada waktu suaminya masih hidup maka demi rasa tanggung jawabnya terhadap
keluarga ia melacurkan diri. Ditinjau
dari segi moral hal ini tidak bisa diterima karena melacurkan diri termasuk
tindakan di kutuk, tetapi dari segi tanggung jawab ia termasuk orang yang
dipuji, karena demi rasa tanggung jawabnya terhadap keluarga ia rela berkorban
menjadi manusia yang dihina dan di kutuk.
· Tanggung
Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain,
sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia
lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan
demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai
tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
Contoh:
Dari Novel
Salah Asuhan
Hanafi terlalu congkak dan sombong, ia mengejek dan menghina pakaian
pengantin adat Minangkabau. Ia tidak memakai pakaian itu, bahkan penutup kepala
yang dikeramatkan pun semula ditolak. Tetapi setelah ada ancaman dari pihak
pengiring, terpaksa Hanafi mau memakainya juga. Di dalam peralatan itu
hampir-hampir pernikahan dibatalkan, karena timbul perselisihan antara pihak
kaum perempuan dengan pihak kaum laki-laki. Pangkalnya dari Hanafi juga. Ia
berkata pakaian mempelai yang msaih sekarang dilazimkan di negerinya, yaitu
pakaian secara zaman dahulu, disebutkannya cara anak komedi Istambul. Jika ia
dipaksa memakai secar iut, sukalah urung sahaja, demikian katanya dengan pendek.
Setelah timbul pertengkaran di dalam keluarga pihaknya sendiri akhirnya
diterimalah, bahwa ia memakai smoking, yaitu jas hitam, celana hitam, dengan
berompi dan berdasi putih. Tetapi waktu hendak menutup kepalanya, sudah
berselisih pula. Dengan kekerasan ia menolak pakaian dester suluk, yaitu
pakaian orang Minangkabau. Bertangisan sekalipun perempuan meminta supaya ia
jangan menolak tanda keminangkabauan yang satu, yaitu selama beralat saja. Jika
peralatan sudah selesai, bolehlah ia nanti memakai sekehendak hatinya
pula.hanafi tetap menolak kehendak orang tua, ia tidak hendak menutup kepala,
karena lebih gila pula dari pada anak komidi, bila ia memakai dester saluk
dengan baju smoking dan dasi. Setelah ibunya sendiri hilang sabarnya dan
memukul-mukul dada di muka anak yang “terpelajar” itu, barulah Hanafi menurut
kehendak orang banyak, sambil mengeluh dan teringat akan badannya yang sudah
“tergadai”. Untunglah ia menurutkan hal menutup kepala itu, karena sekalian
pengantar dan pasumandan ( pengiring bangsa perempuan ) sudah berkata bahwa
mereka tak sudi mengiringkan “mempelai didong”. Akhirnya Hanafi tunduk pula
dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, meskipun harus bersitegang
dahulu. Sebagai pertanggungjawaban kecongkakan dan kesombongannya itu, Hanafi
harus menerima rasa antipati dari masyarakat Minangkabau yang sangat ketat
terhadap adat itu.
· Tanggung
Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam
berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia
tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar
aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada
bangsa atau negaranya.
Contoh:
1) Dalam novel Jalan Tak Ada
Ujung karya Muchtar Lubis, Guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik,
terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan Guru
Isa ini harus pula dpertanggungjawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu
diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
2) Kumbakarna menolak perintah
kakaknya, juga rajanya yaitu Rahwana untuk berperang melawan Rama, karena
kakaknya berbuat keburukan. Bukan main Rahwana. Ia membangkit-bangkitkan hutang
budi Kumbakarna terhadap kerajaaan Alengka. Kumbakarna menyadari kedudukannya
sebagai panglima perang, karena itu berangkat juga ia ke medan perang
menghadapi Rama. Akan tetapi ia maju ke medan perang bukan karena membela
kakaknya, melainkan karena rasa tanggung jawabnya sebagai panglima yang harus
membela negara. (Ramayana)
· Tanggung
jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan
untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap
Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan
yang dituangkan dalam berbagai Kitab Suci melalui berbagai macam agama.
Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan
dan jika dengan peringatan yang keras sebab mengabaikan perintah-peintah Tuhan
berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia
terhadap Tuhan sebagai penciptanya.
Contoh :
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena
dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada
pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri
kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawab
ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumnya yang seharusnya
meneruskan keturunannya, yang sebenarnya merupakan sebagian tanggung jawabnya
sebagai mahkhlu Tuhan.
Pengabdian dan Pengorbanan
Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran dan
pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan
dengan ikhlas. Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa
tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras seharian penuh itu untuk mencukupi
kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalam kesulitan
mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan
saja.
Macam – macam pengabdian
- Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha Esa, Penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti oleh pengorbanan.
- Pengabdian kepada masyarakat, Ini timbul karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian melakukan pengabdian juga pengorbanan.
- Pengabdian kepada raja, Timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa dan menyerahkan diri kepada raja yang melindunginya.
- Pengabdian kepada harta, Ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan- tindakannya semata- mata demi harta. Kadang- kadang ia tanpa menyadari justru mengorbankan dirinya untuk mempertahankan hartanya, yang akhirnya tidak dapat menikmati hartanya
- Pengabdian kepada keluarga, Ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin secara layak.
Contoh Pengabdian dalam Kehidupan Sehari – hari
Seseorang
yang sudah lama mengenyam bangku pendidikan dia berniat untuk melakukan
membangun pendidikan yang lebih layak untuk negaranya. Dia mengabdikan hidupnya
untuk menjadi seorang guru di daerah pedalaman, karena di daerah tersebut masih
sangat kurang tingkat masyarakat yang bisa merasakan bangku pendidikan. Dia
mulai untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat, mengajarkan mereka dengan
ilmu pengetahuan, sehingga daerah tersebut sedikit demi sedikit dapat maju
perkembangannya.
Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti
persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian.
Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan
yang tidak mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain.
Macam – macam pengorbanan
a. Pengorbanan harta
benda
b. Pengorbanan
pikiran
c. Pengorbanan
perasaan
d. Pengorbanan tenaga
Akibat yang di timbulkan dari sebuah pengorbanan
Suatu
hasil yang di harapkan seseorang setelah melakukan hal yang mulia. Hasil ini
biasanya bersifat positif dan membuat orang merasa hutang budi kepada orang
yang berkorban. Hutang budi ini biasanya sulit untuk di lupakan seseorang dan
akan selalu teringat pengorbanan oarang yang berkorban.
Contoh Pengorbanan
Seorang
ibu rela mengesampingkan keinginannya dalam membeli sesuatu untuk dirinya
sendiri, demi membeli kebutuhan anak-anaknya, meskipun hanya keinginan kecil,
seorang ibu mengorbankan waktu istirahatnya untuk menjaga anaknya.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar